CORE LAYER secara harfiah adalah backbone internet , lapisan paling sederhana namun paling krusial. Tujuan utama dari core adalah untuk menyediakan isolasi kesalahan dan konektivitas backbone, dengan kata lain, core harus sangat handal dan lalu lintas beralih secepat mungkin. Oleh karena itu, di satu sisi, core harus menyediakan sesuai tingkat redundansi untuk memungkinkan toleransi kesalahan dalam hal perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak. Di sisi lain, high-end switch dan kecepatan tinggi kabel diimplementasikan untuk mencapai Transfer Data Kecepatan Tinggi dan Latensi Rendah.
Core artinya menjadi sederhana dan menyediakan satu set sangat terbatas layanan. Arsitek dan insinyur tidak harus menerapkan kebijakan layanan kompleks atau melampirkan pengguna / server koneksi langsung pada lapisan ini.
Core Layer berfungsi untuk:
- menghubungkan dengan jaringan global
- mengirimkan traffic secara cepat melalui switching
DISTRIBUTION LAYER bertindak sebagai antarmuka antara lapisan akses dan lapisan inti. Fungsi utama dari distribution layer adalah:
- menyediakan routing,firewall,captive portal,queque, filtering, dan akses WAN dan untuk menentukan bagaimana paket dapat mengakses core jika diperlukan
- disebut juga workgroup layer, merupaan titik komunikasi antara access layer dan core layer
- menentukan path tercepat/terbaik dan mengirim request ke core layer. Core layer kemudian dengan cepat mengirim request tersebut ke service yang sesuai
- tempat dilakukannya policy jaringan
ACCESS LAYER kadang-kadang disebut sebagai desktop layer. Sumber daya jaringan workgroup dan pengguna yang diperlukan akan tersedia secara lokal.
Lapisan akses adalah akhir dari seluruh jaringan, di mana berbagai jenis perangkat konsumen seperti PC, printer, kamera tersambung ke bagian kabel jaringan, berbagai layanan yang disediakan, dan mekanisme konfigurasi dinamis diterapkan. Fungsi utama access layer adalah:
- mengontrol akses dan end user local ke internetwork
- menghubungkan distribution layer dengan main device
- resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local
- kelanjutan penggunaan access list dan filter
- tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi)
- teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini
- tempat dilakukannya routing statis
Contoh Jenis Layanan dan Kebutuhan
Service Requirements | Service Features |
---|---|
Discovery and Configuration Services | 802.1AF, CDP, LLDP, LLDP-MED |
Security Services | IBNS (802.1X), (CISF): port security, DHCP snooping, DAI, IPSG |
Network Identity and Access | 802.1X, MAB, Web-Auth |
802.1X, MAB, Web-Auth | QoS marking, policing, queuing, deep packet inspection NBAR, etc. |
Intelligent Network Control Services | PVST+, Rapid PVST+, EIGRP, OSPF, DTP, PAgP/LACP, UDLD, FlexLink, Portfast, UplinkFast, BackboneFast, LoopGuard, BPDUGuard, Port Security, RootGuard |
Physical Infrastructure Services | Power over Ethernet |
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cisco%27s_3_Layered_Model
http://zf-1221-itconsultant.blogspot.com/2009/05/mengenal-jaringan-cisco.html